- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
- Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
- Universitas Terbuka Pondok Cabe
- Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang
- IAIN Banten
Travel Banten
Sunday, August 12, 2012
Perguruan Tinggi Negeri di Banten
Perguruan Tinggi Negeri di Banten
Transportasi di Banten
Transportasi di Banten
Provinsi Banten yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa
memiliki posisi yang sangat strategis dan memiliki potensi ekonomi yang
sangat besar baik skala lokal, regional, nasional bahkan skala
internasional. Fasilitasi terhadap pergerakan barang dan penumpang yang
dari dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang
ada di Provinsi Banten menjadi sangat penting dalam upaya mendukung
pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang
mempunyai ikon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten
karena aktivitasnya yang lebih menonjol dibandingkan dengan prasarana
perhubungan lainnya.
- Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang masuknya barang dan penumpang ke Indonesia.
- Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
- Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang dan penumpang terutama dari dan ke Jakarta.
Secara umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan kedalam tiga
bagian yaitu perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara.
Ketiga bagian tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membangun perekonomian di Provinsi Banten.
Tempat wisata di Banten
Tempat wisata di Banten
- Masjid Agung Banten
- Taman Nasional Ujung Kulon
- Pulau Dua/Pulau Burung
- Pulau Umang
- Gunung Krakatau
- Rawadano
- Kang dan Nong Banten
Rumah Adat Banten
Rumah Adat Banten adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan
lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan
dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung
adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang
ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk
beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh
orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.
Senjata Tradisional Banten
Senjata Tradisional Banten - Golok adalah senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Bahasa di Banten
Bahasa di Banten - Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
Budaya Banten
Budaya Banten - sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri Pencak silat, Debus,
Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog,
Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan
leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan
masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda
Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara
berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di
kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di
daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai
Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah
titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik,
tidak boleh dirusak.
Subscribe to:
Posts (Atom)